
Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi
Cara mengatasi Hambatan dan Memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :
1. Memelihara ikliim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3. Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a. Memahami penerima pesan
b. Menyesuaikan pesan dengan penerima
c. Mengurangi jumlah pesan
d. Memilih saluran atau media yang tepat
e. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Sumber : Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2100725-cara-mengatasi-hambatan-dan-memperbaiki/#ixzz1lz0csnyt
Cara Mengatasi Konflik Dalam Perusahaan
Didalam hubungan komunikasi di suatu
lingkungan kerja atau perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi.
Konflik yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang
kurang baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-benar
dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang
timbul.
Permasalahan atau konflik yang
terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah
komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur.
Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi bias-bisa
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah
ini bias dilakukan dengan berbagai cara.
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar
tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan
pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2.
Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis,
misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan
intens akan mengurangi masalah di lapangan
3.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan
memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan
meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Biasanya masalah timbul karena
lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya
yang kurang, atau sirkulasi yang kurang baik, dan temperature ruangan yang
tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari
lingkungan juga harus di perhatikan
Konflik dalam perusahaan juga sering
terjadi antar karyawan, hal ini biasanya terjadi karena masalah diluar
perusahaan, misalnya tersinggung karena ejekan, masalah ide yang dicuri, dan
senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa menghilangkan masalah senioritas
dalam perusahaan. Hal ini dapat meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena
dengan suasanya yang harmonis dan akrab maka masalah akan sulit untuk muncul.
MEMPERBAIKI KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL DAN MANAJEMEN KONFLIK
Lima kualitas umum yang
harus diperhatikan dalam komunikasi antar personal (devito), keterbukaan.
Kualitas keterbukaan mengacu kepada tiga aspek, yaitu :
- harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi
- kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang dating
- menyangkut kepemilikan dan pikiran/
Empat kemampuan
seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain, suatu tempat
tertentu dari sudut pandang orang itu melalui kacamata orang lain (Henry Black
Rack)
Sikap mensukung
- deskriptif bukan evaluatif
- spontan bukan strategi
- professional bukan sangat yakin
Sikap positif
1. komunikasi antar personal
terbina jika memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.
2. perasaan positif untuk situasi
komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif.
Kesetaraan
Dalam setiap situasi
barangkali terjadi keridak setaraan salah seorang mungkin lebih pandai, lebih
kaya, lebih tampan/cantik atau atletis ketimbang orang lain. Tidak pernah ada
orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidak setaraan
ini, komunikasi antar personal akan lebih efektif bila suasananya setara,
artinya harus ada pengakuan secara diam-diam, bahasa kedua belah pihak
sama-sama bernilai dan berharga dan masing-masing mempunyai sesuatu yamh
penting untuk dikembangkan.
Rancangan pragmatis
(model kompetensi) komunikasi antar personal:
- kebersatuan
Kebersatuan
mengacu pada penggabungan antara pembicara dan pendengar, terciptanya rasa
kebersamaan dan kesatuan, kebersatuan dikomunikasikan secara verbal dengan
cara:
- menyebut nama lawan bicara
- menggunakan kata ganti yang mencakup, baik pembicara atau pendengar
- memberi umpan balik yang relevan
- menunjukan pada lawan bicara bahwa kita memusatkan perhatian pada lawan bicara
- menyatakan referensi diri kedalam pernyataan yang bersifat evaluatif.
- manajemen interaksi
Dalam
manajemen interaksi yang efektif tidak seorangpun merasa diabaikan atau merasa
menjadi tokoh penting, masing-masing pihak berkontrabusi dalam keseluruhan
berkomunikasi.
Menjaga
peran sebagai pembicara dan pendengar dengan melalui gerakan mata, ekspresi
vocal, serta gerakan tubuh dan wajah sesuai saling memberikan kesempatan untuk
berbicara merupakan keterampilan manajemen interaksi.
- pemantauan diri
Manipulasi
citra yang kita tampilkan kepada pihak lain, pemantauab diri yang cermat selalu
menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan balik dari pihak lain, guna
mendapatkan efek yang paling menyenangkan, mereka memanipulasi kedalam arti
yang positif, interaksi untuk menciptakan kesan yang terbaik dan paling
efektif.
Manajemen yang paling
efektif:
- berkelahi dengan sportif
- bertengkar secara aktif
- bertanggung jawab atas pikiran dan perasaan
- langsung dan spesifik
- menggunakan humor untuk meredakan keteganga
Manfaat konflik (Johnson,
1981)
- konflik dapat menjadikan kita sadar bahwa persoalan yang perlu dipecahkan dalam hubungan kita dengan orang lain.
- konflik dapat menyadarkan dan mendorong kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri kita sendiri
- konflik dapat menumbuhkan dorongan kita untuk melakukan perubahan-perubahan dalam diri ita sendiri
- konflik dapat menjadikan hidup lebih menarik
- perbedaan pendapat dapat membingbin kearah tercapainya keputusan-keputusan bersama yang lebih matang dan bermutu
- konflik dapat menghilangkan ketegangan-ketegangan kecil yang sering dialami dalam hubungan diri sendiri dengan seseorang
- konflik dapat menjadi sumber hiburan
- konflik dapat mempererat dan memperkaya hubungan.
Konflik bersifat
konstruktif, apabila:
- hubunga kita dengan pihak lain justru menjadi lebih erat dalam arti lebih mudah berinteraksi dan bekerjasama
- kita dan pihak lain justru sering menyukai dan saling mempercayai
- kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan akibat-akibat yang ditimbulkan setelah berlangsungnya konflik
- kedua belah pihak makin terampil mengatasi secara konstruktif konflik-konflik baru yang terjadi diantara mereka
Dalam kaitannya dengan
cara berkonflik terdapat 3 tipe situasi konflik, yaitu:
- konflik inter individu
Konflik
ini merupakan tipe yang paling efektif kaitannya dengan emosi individu hingga
tingkat keresahan yang paling tinggi.
Konflk
bias muncul dari dua penyebab, karena kelebihan beban (Role Over Loaded) atau
karena ketidak sesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan (person role
compatibilines) dalam kondisi pertama seseorang mendapat beban berlebihan
akibat suatu (kedudukan) yang dimilikinya, sedang dalam kondisi kedua seseorang
memang tidak memilii kesesuaian yang cukup unruk melaksanakan peranan sesuai
dengan situasinya.
- konflik antar individu
Konflik
antar individu terjadi antar seseoarang dengan satu orang atau lebih, sifatnya
kadang-kadang substantik menyangkut perbedaan.
- konflik antar kelompok sosial
Hal-hal yang harus
mengawali konflik kelompok sosial yaitu sebagai berikut:
- ambiguitas peranan
- persaingan dalam memperoleh sesuai yang nilainya tinggi
- kesaling tergantungan atau unterdependensi dari tugas
- hambatan-hambatan komnikasi
- konflik-konflik yang sebelumnya tidak diatasi secara nyata
- perbedaan-perbedaan.
Strategi dalam mengatasi
konflik
Bila kita terlibat
konflik dengan orang lain, ada dua hal yang harus kita pertimbangkan, yaitu:
- tujuan-tujuan atau kepentingan-kepentinan pribadi kita
- hubungan baik dengan orang lain
Gaya-Gaya dalam menelola
konflik
- Gaya kura-kura
Kura-kura
lebih senang menarik diri bersembunyi dalam tempurung badannya untuk
menghindari konflik, mereka cenderung menghindar dari pokok-pokok soal maupun
dari orang-orang yang menimbulkan konflik.
- gaya ikan hiu
Ikan
hiu senang menaklukan lawan dengan memaksanya menerima solusi konflik yang ia
berikan, baginya menyampaikan tujuan pribadi adalah yang utama, sedangkan
hubingan pihak lain tidak terlalu penting.
- gaya kancil
Seekor
kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang mementingkan tujuan-tujuan
pribadi, ia berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan, konflik
harus didamaikan, dengan dipecahkan agar hubungan tidak rusak.
- gaya rubah
Rubah
senang mencari kompromi, baginya baik tercapainya tujuan-tujuan pribadi maupun
hubungan baik dengan pihak-pihak lain cukup penting ia mau mengorbankan sedikit
tujuan-tujuannya dengan hubungan-hubungannya.
PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN
Nama : Amira
Wulandari
NPM :
36209005
Kelas :
2dd04
Untuk memenuhi tugas dari ibu Handayani
Untuk memenuhi tugas dari ibu Handayani
A. KEGIATAN KOMUNIKASI DALAM
PERUSAHAAN.
Setiap organisasi pasti
memiliki hierarchie/tingkatan yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya.semua
ini mengakibatkan terhadap penyelenggaraan komunikasi yang juga mempengaruhi
hubungan antar manusia didalam dan diluar perusahaan. Apabila suatu pihak
kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasi, dan
peningkatan kerjasama, maka pada pihak lain kegiatan itu merupakan pencerminan
dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Kegiatan komunikasi
mempunyai dua aspek, yaitu aspek aktif yang berupa kegiatan yang bertujuan
mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, dan aspek pasif yang merupakan
pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Komunikasi
juga merupakan alat sosialisasi yang netral (bukan hanya dapat menimbulkan
integrasi tetapi juga disintegrasi, dapat menimbulkan kerjasama tetapi juga
pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat
diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan).
Oleh karena itu efek dari komunikasi tersebut tergantung dari maksud dan tujuan
si penyampainya.
B. PROSES KOMUNIKASI DALAM
PERUSAHAAN,
sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu sbb..:
- 1. Ide atau kejadian yang akan diberitakan,
- 2. Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita,
- 3. Pesan yang dirumuskan dan disalurkan,
- 4. Menginterpretasikan pesan, dan
- 5. Tujuan kegiatan pemberitahuan.
Karena
adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi
berimpit dengan pola garis wewenang. Oleh sebab itu komunikasi banyak mengalir
secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala
petunjuk, instruksi, dsb.. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas
membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa
dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atasan dan bawahan berbeda,
atasan memberikan perintah/petunjuk (yang mempunyai sangsi disiplin yang
dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi.
Disamping itu memang terdapat
pula komunikasi mendatar yang terjadi antar karyawan sekolega/setingkat.
Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya
tidak ada sangsinya (kecuali apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar
informasi pekerjaan untuk merealisasikan suatu tugas). Bilamana komunikasi
mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka
pimpinan suatu perusahaan mendapatkan saingan, karena informasi (sengaja atau
tidak) akan banyak tidak sampai kepadanya.
Hal ini dapat pula menyebabkan
keputusan yang akan diambil mungkin kuranf tepat atau kurang bijaksana.
Biasanya penyimpanan atau pembekuan suatu informasi terjadi dua tingkat di
bawah seorang atasan, karena tingkat tersebut jauh, akan tetapi juga masih
dekat dengan atasan yang akan dihambatnya.
Isi komunikasi vertikal dari
atas ke bawaj biasanya mengandung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan
yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi penting yang mendidik,
meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau
kohesi (hubungan) karyawan perusahaan. Apakah pola komunikasi itu lebih banyak
bersifat instruktif atau hanya sekedar tukar-menukar informasi, hal ini sangat
tergantung pada jenis informasi dan relevansinya dengan pekerjaan, yaitu
hubungan kerja antara komunikator dengan komunikasi. dalam hubungan ini perlu
disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan:
- § Garis hierarchie atau tingkatan,
- § Wewenang,dan
- § Hubungan kerja antar bagian.
Dengan
demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi
pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang-orang dari
bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang
pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting
daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak mengganggu
kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi demikian dapat
dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut apa yang
dinamakan “grapevine” (komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi).
Desas-desus ini adalah saluran
komunikasi yang memanfaatkan secara tidak jujur (bukan urusan hubungan kerja)
untuk mengadakan komunikasi antar bagian dan menyampaikan berbagai hal yang
biasanya diberi warna negatif atau memang bersifat demikian kepada pihak lain.
Hal semacam ini biasanya merupakan saluran komunikasi tidak resmi dalam suatu
perusahaan.
Untuk mengatasi
benalu/desas-desus tersebut yang biasanya berita tentang ketegangan hubungan
atasan dengan bawahan yang mungkin kurang suka dikontrol oleh atasannya, maka
diperlukan rapat bulanan guna memberi informasi yang penting dan harus
diketahui staff yang lebih rendah.
Walaupun tidak disukai, namun
kontrol sangat diperlukan demi kelancaran perencanaan. Karena itu dalam
komunikasi dari atas ke bawah sebaiknya digunakan suatu sistem untuk
memperlunak kontrol, misalnya dengan menggunakan kata-kata halus seperti
“tolong”, “terimakasih”, “bagaimana sekiranya...”, “apakah tidak lebih baik
jika...”, dsb.. walaupun halus, namun bawahan bukan berarti akan meremehkan
atasannya, karena perintah yang disampaikan harus tetap dilaksanakan. Dengan
demikian akan terjadi keselarasan antara atasan dengan bawahan karena
bawahanpun dapat merasa dihargai.
C. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Setiap lembaga bisnis haruslah
dapat menciptakan hubungan kondusif, baik yang bersifat internal (bertujuan
untuk mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial, yang mempunyai
efek meningkatnya tingkat produktivitas. Agar kepuasan, loyalitas, dan
integrasi individu semakin baik, amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar
manusia itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. Kita
harus mengetahui kita harus memperhatikan orang lain) maupun eksternal
(diperlukan karena pembelian terdapat pada pihak luar perusahaan yang mempunyai
karakter dan kedudukan yang berbeda-beda, maka diperlukan pendekatan yang
berbeda pula agar dapat mencapai orang tersebut).
Adakalanya strategi
interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis karena mempunyai target konsumen
yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan
tercerai-berai. Oleh karena itu strategi yang harus kita pakai adalah strategi
komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses
dimana organisasi media memproduksi pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik
yang besar, dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau
dikonsumsi oleh audiens. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Bila
dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih
besar, yaitu politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan studi komunikasi massa
juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi
media dalam masyarakat. Oleh studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis
yang mendalam terhadap faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.
Hubungan masyarakat menjalankan
fungsi dan tugas penerangan di dalam jajaran masing-masing. Penalarannya
sebagai wahana komunikasi ke dalam (berusaha menyelenggarakan ke dalam tubuh
organisasi) maupun keluar (memberikan informasi kepada masyarakat dan
lingkungan). Penyelenggaraan ini berfungsi memfilterisasi, mengelola, dan
menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan
komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengelola dan menyaring masukan
dari luar menyelenggarakan komunikasi yang sehat kepada masyarakat sehingga
mereka mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan.
Hubungan masyarakat disebut
juga public relation dengan ruang lingkup kegiatan yang menyangkut baik
individu keluar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan
tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi.
Tujuan hubungan yang harmonis
dengan masyarakat adalah untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi
yang meluangkan bagi lembaga atau organisasi di suatu pihak dan dengan public
di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
Fungsi hubungan masyarakat
mengandung 3 unsur, yaitu:
1. Mempengaruhi pendapat.
2. Cara mempengaruhi dengan
penyajian yang dapat diterima, dan
3. Komunikasi yang digunakan dua
orang atau timbal balik.
Apabila kita memperhatikan
ketiga unsur tersebut maka akan tampak unsur yang pertama adalah unsur yang
umum yang dipergunakan dalam komunikasi, sedangkan unsur kedua dan ketiga
adalah unsur yang khusus dipergunakan dalam hubungan masyarakat (humas).
D. KOMUNIKASI UNTUK MENYELESAIKAN
MASALAH
(bertujuan untuk mempelajari kapan komunikasi tepat untuk berhubungan dengan
masalah-masalah bisnis, untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan suasana
agar pertemuan-pertemuan dapat berhasil, untuk mempelajari bagaimana menyusun
agenda rapat, untuk mempelajari bagaimana menyusun sebuah kelompok diskusi,
untuk mempelajari yang bersifat sebagai pimpinan dan untuk mengetahui keadaan suatu
kelompok)
Ini dimaksudkan untuk membantu
meningkatkan kemampuan komunikator dalam memecahkan masalah ketika berhubungan
dengan kelompok-kelompok kecil. Suatu pertimbangan mengikuti langkah-langkah
akan sangat membantu untuk meningkatkan pertemuan-pertemuan kelompok yaitu
yakin akan metode yang digunakan, ciptakan suasana yang menyenangkan,
rencanakan jadwal, susunan pembahasan, gunakan gaya kepemimpinan yang tepat,
mengikuti perkembangan kelompok dan tindak lanjut setelah pertemuan.
Metode yang digunakan adalah
penting untuk berhati-hati didalam menentukan pilihan metode untuk membuat
keputusan. Yakin bahwa metode ini adalah yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Sewaktu-waktu rapat kelompok tidak diperlukan dan komunikasi dapat lebih
efektif dan efisien dengan langsung diputuskan atau menggunakan komunikasi
tertulis. Banyak organisasi yang menggunakan metode kelompok secara luas untuk
informasi komunikasi yang penting dan membuat keputusan-keputusan.
Ada keuntungan dan kerugian
dalam metode kelompok. Alasan utama yang sering disebutkan untuk menggunakan
metode-metode kelompok antara lain:
1. Keputusan yang berkualitas
lebih baik,
2. Keputusan kelompok membuat
perkembangan dukungan yang lebih besar,
3. Keputusan kelompok dapat menghasilkan
suatu tekad yang kuat untuk melaksanakan keputusan tersebut,
4. Metode rapat atau kelompok
menimbulkan resiko yang lebih efektif dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun kerugian metode kelompok
diatas ada beberapa pembatasan untuk mempertimbangkannya:
1. Metode kelompok memakan waktu
cukup panjang,
2. Metode kelompok atau rapat
meminta keahlian atau keterampilan pemimpin,
3. Keputusan kelompok kadang-
kadang menggambarkan rata-rata keahlian dalam kelompok, dan
4. Keputusan kelompok dapat
membuat kesalahan dalam menghasilkan dugaan.
Untuk menjadikan suatu kelompok
menjadi efektif, haruslah menciptakan suatu lingkungan yang baik dalam mencapai
tujuan-tujuan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu, sbb.:
1. Motivasi. Para anggota rapat
harus memiliki kepercayaan bahwa rapat sangat diperlukan, maka mereka akan
berusaha memberikan opini terbaik mereka, demi perusahaan. Untuk itu mereka
harus dapat memotivasi diri mereka sendiri bahwa pendapat mereka sangat diperlukan.
Ini sangat diperlukan dalam penyusunan/pembentukan kelompok sebelum rapat
dimulai.
2. Lokasi rapat.
3. Merencanakan rapat,
Banyak pimpinan mengeluarjan
sebuah perjanjian besar seperti pengaturan-pengaturan fisik dan tak seorangpun
mengetahui apa yang akan benar-benar terjadi dalam rapat.
Mereka dengan jelas berpikir
bahwa mereka akan setuju dengan persoalan-persoalan rapat di pertemuan.
Kelompok
komunikasi lebih efektif untuk menyelesaikan masalah bisnis. Salah satu jalan
yang terbaik untuk memudahkan pertemuan kelompok yang efektif adalah
menciptakan disiplin, peraturan, dll. dalam tujuan dari kelompok. Pimpinan yang
efektif juga harus menjadi komunikator yang efektif, contohnya hubungan yang
efektif dimana kepemimpinan dalam kelompok menunjukkan kemampuan pemakaian
komunikasi yang efektif.
Arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi
tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas.
Berikut
adalah pengertian dan fungsinya :
1. Downward Communications
Downward Communications adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
1. Downward Communications
Downward Communications adalah komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya.
Fungsi
arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah :
- Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
- Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
- Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
- Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward Communication
Upward Communication adalah komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya.
- Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
- Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
- Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
- Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
- Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3.
Horizontal Communication
Horizontal Communication adalah tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Horizontal Communication adalah tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi
arus komunikasi horisontal ini adalah:
- Memperbaiki koordinasi tugas
- Upaya pemecahan masalah
- Saling berbagi informasi
- Upaya pemecahan konflik
- Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain, sebagai berikut:
1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation yaitu penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk dikomunikasikan. Ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan.
2.
Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah encoding, yaitu sumber
menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-kaya, tanda-tanda atau
lambang-lambang yang disengaja untuk menyampaikan informasi dan diharapkan
mempunyai efek terhadap orang lain.
3. Langkah ketiga dalam
proses komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi (encode). Sumber
menyampaikan pesan kepada penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar
ataupun melalui suatu tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini, kita mengenal
istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampaikan suatu pesan.
Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka, radio dan telepon.
Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis meliputi setiap materi yang
tertulis ataupun sebuah media yang dapat mereproduksi kata-kata tertulis
seperti: televisi, kaset, video atau OHP (overheadprojector). Sumber berusaha
untuk mebebaskan saluran komunikasi dari gangguan ataupun hambatan, sehingga
pesan dapat sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.
4.
Langkah keempat , perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Jika pesan itu
bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang pendengar yang baik, karena
jika penerima tidak mendengar, pesan tersebut akan hilang. Dalam proses ini,
penerima melakukan decoding, yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap
pesan yang disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan kunci
untuk melakukan decoding dan hanya terjadi dalam pikiran penerima. Akhirnya
penerimalah yang akan menentukan bagaimana memahami suatu pesan dan bagaimana
pula memberikan respons terhadap pesan tersebut.
5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi.
Sumber :
- Buku Paket
Komunikasi Bisnis, Universitas Gunadarma.
Komunikasi Efektif dalam Perusahaan
PENGERTIAN KOMUNIKASIKomunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN
Perusahaan merupakan suatu unit usaha yang mempunyai salah satu tujuan mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu kerja sama dan komunikasi yang efektif antara pihak manajemen dan karyawan. Dua elemen yaitu karyawan dan manajemen merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
Karyawan merupakan tulang punggung perusahaan yang akan melakukan berbagai kegiatan dalam menjalankan perusahaan tersebut. Kegiatan tersebut diantaranya adalah kegiatan produksi. Semakin banyak pengalaman dan keterampilan yang didapat karyawan pada bagian ini, maka produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan semakin berkualitas.
Sedangkan manajemen merupakan sekumpulan orang yang melakukan kegiatan planning, organizing, leading dan controlling. Manajemen mempunyai tanggung jawab tertinggi atas berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bidang yang dibawahi.
Hubungan yang baik antara karyawan dan manajemen pun juga menghasilkan banyak manfaat. Ide-ide baru dari karyawan mengenai solusi dari masalah yang terjadi di perusahaan akan mudah terselesaikan. Produktivitas pun juga meningkat karena karyawan dengan suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan.
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PERUSAHAAN
Apa yang dimaksud dengan komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif adalah sebuah proses dimana seseorang mengirim atau menerima pesan dengan mengetahui benar apa arti maksud pesan itu. ketika seorang karyawan tidak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya, mungkin saja kegagalan itu disebabkan oleh komunikasi yang tidak efektif antara atasan.
Mengapa dibutuhkan komunikasi efektif dalam perusahaan?. Jawabannya cukup mudah, yakni karena semua hal yang dilakukan dalam perusahaan memang bertujuan untuk memberikan sesuatu bagi pelanggan, atasan, para pemegang saham,karyawan, komunitas dan lain-lain. jika tidak mengetahui output apa yang ingin dihasilkan oleh perusahaan, bagaimana bisa tercapai tujuan perusahaan secara efektif.
Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan terjadi atas dua macam arah yaitu vertical dan horizontal. Komunikasi horizontal (mendatar) adalah komunikasi yang terjadi antar karyawan setingkat. Bila komunikasi mendatar lebih dominant dalam perusahaan maka pemimpin perusahaan akan mendapat saingan karena secara sengaja atau tidak informasi banyak yang tidak sampai kepadanya. Hal ini juga dapat menyebabkan keputusan yang diambil menjadi kurang tepat atau bijaksana.
Komunikasi yang paling banyak terjadi adalah komunikasi vertical dari atas ke bawah, dimana atasan selalu memerintah bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Namun seharusnya, terjadi pula arah yang sebaliknya yaitu dari bawah ke atas, sehingga informasi dari bawahan dapat menjadi bahan pertimbangan atasan untuk membuat keputusan. Isi komunikasi vertical atas ke bawah, biasanya mengandung pengarahan arau kritik terhadap kinerja bawahan. Apakah hal ini hanya perintah semata atau terjadi pertukaran informasi, itu tergantung dari informasi dan hubungannya dengan pekerjaan.
Hubungan antara komunikasi dan konflik itu sangat dominan. Didalam perusahaan peranan komunikasi itu sangat penting sekali, karena jika komunikasi tidak berjalan dengan baik , akan mengakibatkan banyak terjadi konflik. Sebaliknya, jika komunikasi dua arah antara pihak management dengan karyawan itu dapat berjalan dengan baik,maka akan dapat mengurangi terjadinya konflik. Contoh di lapangan yang sering timbul misalnya adanya mogok kerja. Itu salah satu penyebabnya adalah adanya konflik yang berkepanjangan, yang timbul akibat komunikasi yang tidak dapat berjalan dengan baik.
KOMUNIKASI MEDIA ELEKTRONIK DALAM PERUSAHAAN
Kemudahan berkomunikasi dalam perusahaan kini telah berkembang canggih dan dapat dikatakan mutlak dibutuhkan. Dalam kemajuan teknologi yang begitu pesat, komunikasi merupakan salah satu yang paling berpengaruh.
Teknologi komunikasi yang memudahkan dalam perusahaan baik digunakan secara internal atau eksternal yang kini berkembang diantaranya IM, GAIM, ICQ, Mobile VPN, BLOG dan lain-lain
Namun,kemudahan-kemudahan itu bukanlah tanpa efek. Sebuah perusahaan membutuhkan chatroom untuk komunikasi internalnya. Terutama akan sangat berguna untuk virtual meeting dengan kantor-kantor cabang.
Tetapi, fasilitas chatroom di berbagai pemberi layanan IM (Instant Messenger) di non-aktifkan. Chatroom public tidak bisa digunakan, karena bisa menyebabkan kebocoran rahasia perusahaan.
Selain itu, perusahaan ini menggunakan berbagai layanan IM untuk berkomunikasi baik internal maupun external (customer); ICQ, Yahoo Messenger, dll. Ada komplain bahwa ini menyebabkan terlalu banyak software yang terpasang di komputer user.
http://novira1311.wordpress.com/2009/10/17/komunikasi-efektif-dalam-perusahaan/
Komunikasi Kunci Keberhasilan Transformasi dan Perubahan di Perusahaan
Komunikasi adalah kemampuan dasar setiap individu yang
telah dimiliki sejak lahir. Dimulai dengan komunikasi isyarat berupa tangisan
dan gerak tubuh, hingga mencapai ungkapan yang disampaikan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar.
Pada dasarnya komunikasi adalah menyampaikan pesan kepada
khalayak yang dituju baik menggunakan bahasa, gambar, symbol, maupun ungkapan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Bila kita menelaah teori komunikasi
yang ada, seperti menurut pakar komunikasi Lasswell (1960) yang menyatakan
bahwa komunikasi adalah sebuah proses yang melibatkan “who says what, in which channel, to whom, and
with what effect”. Sungguh sederhana penjabarannya secara teori,
namun apakah sesederhana itukah pelaksanaannya?
Pada sebuah organisasi tidak semudah itu, karena melibatkan
beberapa hingga beribu-ribu individu yang memiliki berbagai macam kebiasaan,
budaya, karaktdr, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi bentuk komunikasi
yang dibawakan oleh mereka. Karena inilah kita mengenal Komunikasi Organisasi.
Untuk memahami Komunikasi Organisasi maka kita juga perlu
memahami apa arti organisasi itu sendiri. Salah satu definisi menyebutkan bahwa
organisasi merupakan suatu kumpulan atau system individual yang melalui sebuah
jenjang/hirarki dan pembagian kerja, dan berupaya mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Dengan pemahaman komunikasi dan organisasi yang telah
disebutkan diatas, maka kita akan melihat bahwa dalam sebuah organisasi akan
tercipta beberapa macam jenis komunikasi,yaitu:
1. Upward Communication, merupakan jenis
komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. Fungsi jenis komunikasi ini
antara lain adalah:
a. Menyampaikan
informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b. Menyampaikan
informasi tentang persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan
c. Menyampaikan saran
ataupun masukan kepada atasan tentang pelaksanaan pekerjaan
d. Menyampaikan
keluhan pribadi yang menyangkut dengan pekerjaan maupun karir
e. Dan lain sebagainya
2. Downward Communication, merupakan
komunikasi yang terjadi dari atasan ataupun manajemen kepda bawahan. Fungsi
jenis komunikasi ini antara lain adalah:
a. Job
instruction
b. Job rationale
c. Policy and
Procedures
d. Ungkapan yang dapat
memotivasi pekerja
e. Dan lain sebagainya
3. Horizontal Communication, merupakan
komunikasi yang terjadi di antara pekerja atau pada tatanan kedudukan yang
setara. Jenis komunikasi ini berfungsi diantaranya adalah:
a. Memperbaiki
koordinasi tugas
b. Upaya pemecahan
kendala yang muncul
c. Peredam/Aktifitas
prefentive dalam meredam potensi konflik
d. Information
sharing
e. Dan lain sebagainya
Komunikasi tidak berhenti pada memahami jenis dan fungsi
komunikasi dalam perusahaan, namun sebagai komunikator perusahaan maka
diperlukan pembentukan pesan yang terencana dan terintegrasi dengan
transformasi ataupun perubahan yang terjadi guna membangun kesadaran,
menciptakan pemahaman, dan membangkitkan semangat pekerja untuk secara
bersama-sama mendukung transformasi ataupun perubahan yang telah dicanangkan
oleh perusahaan.
PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN
A.
KEGIATAN KOMUNIKASi
DALAM PERUSAHAAN
Banyak prinsip manajemen yang harus diperhatikan, terlebih-lebih dalam
membicarakan komunikasi yang diselengggarakan oleh suatu perusahaan. Sebagai
suatu organasi, setia perusahaan hifrearki (tingkat) yang mengakibatka n
komunikasi di dalamnya.
Semua ini mempunyai akibat tethadap penyelenggaran komunikasi yang juga dapat
memepengaruhi hubungan antar manusia di dalam dan di luar perusahaan. Hal ini
berarti bahwa setiap kegiatan komunikasi senantiasa melibatkan orang lain.
Apabila satu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme socialisasi,
integrasi dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak yang lain kegiatan itu
merupakan pencerminaan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud.
Dengan demikian,maka setiap kegiatan komunikasi mempunyai dua sapek, yaitu
aspek aktif dan aspek pasif. Aspek aktif berupa kegiatan yang bertujuan
mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnha, sedangkan aspek pasif adalah
pencerminan situasi social yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Selain itu,
kegiatan komunikasi merupakan suatu alat sosialisasi yang netrla, yaitu dapat
menimbulkan integrasi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional
sebagai alat dipolamsi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau
pertentangan.
Karena itu, pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikasi itu sendiri,
yaitu untuk tujuan apa komunikasi itu dilakukan dgn maksud damai atau
menimbulkan pertentangan.
B. Proses komunikasi dalam perusahaan.
Setiap proses komunikasi sekurang- kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu :
· Ide atau
kejadian yang akan diberitakan
· Komunikator
yang mengadakan kegiatan perumusan berita
· Pesan yang
dirumuskan dan disalurkan
· Mengintrepersikanpesan
· Tujuan
kegiatan pemberitaan
karena
adanya garis wewenag dalam suatu perusahaan, dengan sendirinyapola komunikasi
berimpit dengan pola garis wewenang (structured). Oleh sebab itu komunikasi
terbanyk mengallir secara vertikal dari atas ke bawah. Melaui garis komunikasi
diberikan segala petunjuk, intruksi dan sebagainya. Arus komunikasi sebaliknya,
dari bawah ke atas membawa informasi untuk atsan yang kemudian menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Dengan
demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atsan
dan bawahan berbeda, atsan memberi petunjuk ( yang mempunyai sangsi disiplin
yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi. Disamping itu memnag
terdapat pula komunikasi mendatar (horisontal) yang terjadi antar karyawan
setingkat. Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun
biasanya tidak ada sangsinya ( kecuali merealisasi suatu tugaas).
Bilama
komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal,
maka pimpinan suatu perusahaan mendapat saingan,karena informasi ( sengaja atau
tidak) akan banyak tidak sampai kepadanya.
C. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Ada tiga arah
umum komunikasi dalam organisasi yaitu:
1.
Komunikasi vertical dari atas ke bawah
2.
Komunikasi vertical dari bawah ke atas
3.
Komunikasi horizontal.
Seperti
diketahui bahwa tidak hidup terpisah dari lingkungannya. Oleh karena itu muncul
bentuk komunikasi lain. Yaitu komunikasi dari luar, atau eksternal. Informasi
dari luar perlu dipelajari agar organisasi dapat berjalan memperoleh pengalaman
dan memperbaiki hubungannya dengan masyarakat lingkungannya.
Komunikasi vertical dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs
instruction, yaitu pelaksanaan perintah-perintah pekerjaan, member penjelasan
tentang kebiasaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan,
kritik, ataupun grapevine ( kabar dari mulut ke mulut atau desas- desus).
Komunikasi horizontal, dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat
yang dapat terjadi seperti dalam konferensi, ceramah, pertemuan informal.
Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis
dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada
orang-orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain
dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang
lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak
mengganggu kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi
demikian dapat dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut
apa yang dinamakan “grapevine” (komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi).
Desas-desus ini adalah saluran komunikasi yang memanfaatkan secara tidak
jujur (bukan urusan hubungan kerja) untuk mengadakan komunikasi antar bagian
dan menyampaikan berbagai hal yang biasanya diberi warna negatif atau memang
bersifat demikian kepada pihak lain. Hal semacam ini biasanya merupakan saluran
komunikasi tidak resmi dalam suatu perusahaan.
Untuk mengatasi benalu/desas-desus tersebut yang biasanya berita tentang
ketegangan hubungan atasan dengan bawahan yang mungkin kurang suka dikontrol
oleh atasannya, maka diperlukan rapat bulanan guna memberi informasi yang
penting dan harus diketahui staff yang lebih rendah.
Walaupun tidak disukai, namun kontrol sangat diperlukan demi kelancaran
perencanaan. Karena itu dalam komunikasi dari atas ke bawah sebaiknya digunakan
suatu sistem untuk memperlunak kontrol, misalnya dengan menggunakan kata-kata
halus seperti “tolong”, “terimakasih”, “bagaimana sekiranya...”, “apakah tidak
lebih baik jika...”, dsb.. walaupun halus, namun bawahan bukan berarti akan
meremehkan atasannya, karena perintah yang disampaikan harus tetap
dilaksanakan. Dengan demikian akan terjadi keselarasan antara atasan dengan
bawahan karena bawahanpun dapat merasa dihargai.
C.
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Setiap lembaga bisnis haruslah dapat menciptakan hubungan kondusif, baik
yang bersifat internal (bertujuan untuk mempertahankan integrasi secara
psikologis maupun sosial, yang mempunyai efek meningkatnya tingkat
produktivitas. Agar kepuasan, loyalitas, dan integrasi individu semakin baik,
amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar manusia itu berlaku pengakuan
eksistensi individu di dalam lingkungannya. Kita harus mengetahui kita harus
memperhatikan orang lain) maupun eksternal (diperlukan karena pembelian
terdapat pada pihak luar perusahaan yang mempunyai karakter dan kedudukan yang
berbeda-beda, maka diperlukan pendekatan yang berbeda pula agar dapat mencapai
orang tersebut).
Adakalanya strategi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis karena
mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara
geografis sangat luas dan tercerai-berai. Oleh karena itu strategi yang harus
kita pakai adalah strategi komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi
pesan-pesan dan mengirimkannya ke publik yang besar, dan melalui proses
tersebut sejumlah pesan akan digunakan atau dikonsumsi oleh audiens. Sentral
studi komunikasi massa adalah media. Bila dikatakan bahwa sistem media
merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar, yaitu politik,
ekonomi, dan institusi kekuasaan studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan
sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi media dalam masyarakat.
Oleh studi komunikasi massa bersifat kompleks, analisis yang mendalam terhadap
faktor-faktor terkait di seputar media dibutuhkan.
Fungsi
komunikasi dalam organisasi ini adalah :
a.
Fungsi integrative, yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu
serta bagian – bagian dalam organisasi.
b.
Fungsi interaktif, yaitu menjaga pertukaran
informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian organisasi dapat
mengadakan penyesuaian baik antar sub system dalam organisasi ataupun dengan dunia
lingkungannya.
Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
BalasHapushingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009